Langsung ke konten utama

KHALIFAH-KHALIFAH YANG TERKENAL DAN KEBIJAKAN PEMERINTAHAN BANI UMAYYAH I



14 Khalifah Bani Umayyah I Yang Berkuasa
NO
KHALIFAH

TAHUN (H)
NO
KHALIFAH
TAHUN (H)
1
Muawiyah Bin Abi Sufyan
40-60
8
Umar Bin Abdul Aziz
99-101
2
Yazid Bin Muawiyah
60-64
9
Yazid Bin Abdul Malik
101-105
3
Muawiyah 2 Bin Yazid
64-64
10
Hisyam Bin Abdul Malik
105-125
4
Marwan Bin Hakam
64-65
11
Walid Bin Yazid
125-126
5
Abdul Malik Bin Marwan
65-86
12
Yazid Bin Walid
126
6
Walid Bin Abdul Malik
86-96
13
Ibrahim Bin Walid
126
7
Sulaiman Bin Abdul Malik
96-99
14
Marwan Bin Muhammad
127-132
Dari 14 khalifah yang memerintah Bani Umayyah selama 92 tahun, ada 4 khalifah yang terkenal karena prestasinya dalam pemerintahannya masing-masing, di antaranya adalah Muawiyah Bin Abi Sufyan, Marwan Bin Hakam, Walid Bin Abdul Malik, dan Umar Bin Abdul Aziz.
Khalifah-khalifah Bani Umayyah yang Terkenal
a.       Khalifah Muawiyah bin Abi Sufyan
Khalifah ini terkenal karena keberaniannya saat memproklamirkan Bani Umayyah I tahun 40 H pada saat Ali Bin Abi Thalib masih memerintah sebagai Khalifah terakhir dari Khulafaurrasyidin. Meskipun cara yang dilakukannya tidak sesuai dengan nilai agama, tetapi beliau mampu menetapkan beberapa kebijakan yang mendorong perkembangan Bani Umayyah:
1)   Membentuk Departemen dan Duta yang berfungsi menyiapkan beberapa sahabat utama untuk diutus ke berbagai penjuru dunia
2) Membeli beberapa profesional administrasi keuangan dan tata usaha dari daerah Byzantium dan dipekerjakan dalam pemerintahan Bani Umayyah
3)   Memperluas kekuasaan atau mengembangkan wilayah di daerah yang sangat subur dan strategis yaitu Afrika Utara, India, dan Byzantium.
b.      Khalifah Marwan Bin Hakam
Khalifah ini terkenal sebagai seorang yang bijaksana, berpikiraqn tajam, fasih berbicara dan berani. Beliau ahli pembacaan Al Qur’an dan banyak meriwayatkan hadis Rasulullah dari Umar bin Khattab dan Ustman Bin Affan. Khalifah ini terkenal dan berjasa dalam menertibkan alat-alat takaran dan timbangan serta berjasa dalam menciptakan mata uang sebagai alat jual beli. Khalifah Marwan adalah khlaifah yang berani memberantas pemberontak dengan cara yang keras dan tegas, sehingga menyebablan pemerintahannya kondusif dan programnya berjalan lancar.
c.       Khalifah Walid Bin Abdul Malik
Khalifah ke-6 yang memerintah bersamaan dengan permintaan bantuan dari pemerintah Gothiyah Barat kepada Islam. Khalifah Al Walid memenuhi permintaan itu dengan mengirim 12.000 pasukan Islam yang dipimpin Thariq bin Ziad. Misi ini berhasil dan mampu memukul mundur pasukan Viagoth aristokrasi Jerman. Semenjak fenomena itu penguasa Gotiyah mempersilahkan Thariq dan pemuka Islam untuk berdakwah dengan bebas dan aman di Andalusia. Masa khalifah Al Walid merupakan masa kejayaan Bani Umayyah I. Pada saat itu masyarakat patuh dan cinta kepada khalifah Al walid. Keadaan pemerintahan yang sebaik itu membuka kesempatan untuk memperluas wilayah ke daerah Afrika dan Eropa Barat.
d.      Khalifah Umar Bin Abdul Aziz
Khalifah ke-8 ini hanya memimpin selama 3 tahun. Namun dalam kepemimpinanya, masyarakat mengalami peningkatan kualitas secara signifikan terutama dalam hal ekonomi. Taraf pendapatan dan kehidupan sosial masyarakat begitu tinggi, untuk menyalurkan zakat sangat sulit. Zakat kaum aghniya akhirnya diserahkan ke baitul maal selanjutnya difungsikan untuk pembangunan fisik dalam masyarakat (masjid, sekolah, perpustakaan). Umar dipilih oleh mayoritas masyarakat secara murni karena keberhasilannya menjadi gubernur di Syiria dan masyarakat sudah bosen dengan para pemimpin Bani Umayyah yang korup dan berakhlak tercela. Ada beberapa keistimewaan dari Umar bin Abdul Aziz:
1)    Jabatan khalifah yang akan dipangkunya ditawarkan lebih dahulu kepada rakyat, akan tetapi mayoritas masyarakat lebih memilih Umar bin Abdul Aziz
2)     Beliau lebih mementingkan agama dari pada politik
3)     Mementingkan persatuan umat Islam dari pada golongan
4)     Penyiaran Islam dilakukan atau disiarkan dengan cara damai
5)     Adil terhadap semua pihak
6)     Sopan dan santun dalam bertutur
7)     Mementingkan kebutuhan umum dari pada kebutuhan pribadi
8)  Membuka forum untuk masyarakat luas, bertanya tentang hal agama, hukum dan persoalan sosial lainnya
9)  Mampu mengangkat status sosial dan drajat masyarakat hingga sulit mencari orang miskin penerima zakat
10) Memerintah kepada masyarakat  Islam Madinah untuk mengumpulkan dan menyeleksi hadis
Kebijakan-kebijakan Pemerintahan Bani Umayyah I Damaskus
Kebijakan pemerintahan Bani Umayyah I yang sangat berpengaruh bagi perkembangan Islam adalah pada saat Muawiyah bin Abi Sufyan memerintah sebagai khalifah pertama, dia menetapkan beberapa kebijakan, yaitu:
a.    Memperluas wilayah Islam di 3 wilayah yang rata-rata subur: Afrika Utara, India, dan Byzantium. Byzantium lebih utama ditaklukkan karena selain subur, masyarakatnya menganut nasrani ortodoks.
b.    Membentuk Departemen dan Duta, dengan tugas untuk mengirim beberapa duta Islam membawa misi Islam ke beberapa wilayah: Cina, India, Indonesia, Bukara, Tajikistan, Samarkan, Afrika Utara dan Andalusia.
c.     Mengangkat beberapa profesional dalam bidang Administrasi keuangan dari orang-orang Byzantium untuk dipekerjakan dalam pemerintahan Islam.
Khalifah-khalifah Bani Umayyah lain yang ikut menetapkan beberapa kebijakan monumental pada masa pemerintahannya, di ntaranya:
a.    Masa pemerintahan Marwan Bin Hakam, mata uang ditetapkan sebagai alat resmi pemerintahan untuk barter. Sejarah mata uang pertama kali diciptakan di dunia dan dijadikan sebagai alat tukar.
b.  Masa pemerintahan Abdul Malik bin Marwan semua pemberontak. Alhasil keadaan pemerintahan menjadi kondusif dan perkembangan peradaban menjadi lancar.
c.   Kebijakan untuk mengirim pasukan Islam sebesar 12.000 pasukan ke Eropa atau Andausia terjadi tahun 711 M oleh Khalifah Walid bin Abdul Malik, Khalifah Bani Umayyah ke-6.
d.   Masa pemerintahan Umar Bin Abdul Aziz, beliau mengeluarkan perintah agar masyarakat Islam di Madina, Hijaz dan sekitarnya untuk menghimpun, menyeleksi dan menyempurnakan hadis.
Para khalifah tersebut adalah sumber inspirasi dan motivasi besar bagi kekuasaan Bani Umayyah I di dalam menata kekuasaan selanjutnya. Dalam hal ini kebijakan Khalifah Muawiyah sangat berpengaruh. Sehingga dijadikan sebagai peletakan pondasi Bani Umayyah menjadi kuat dan sangat strategis.

Sumber: Kementrian Agama, 2015. Sejarah Kebudayaan Islam Untuk MAdrasah Aliyah Kelas XI. Jakarta: Direktorat Pendidikan Madrasah Direktorat Jendral Pendidikan Islam Kementrian Agama.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

PROSES LAHIRNYA DAN FASE-FASE PEMERINTAHAN BANI UMAYYAH

1.  Silsilah Khalifah Bani Umayyah I 2.   Proses Lahirnya Bani Umayyah I           Lahirnya Bani Umayyah I Damaskus tahun 40 Hijriyah oleh Muawiyah bin Abu Sufyan di kota kecil Illiyat di Yerussalem, sebagai sabotase pemerintahan Ali bin Abi Thalib dari pemerintahan  terakhir Khulafaurrasyidin.  Dalam pengangkatan Ali bin Abi Thalib menggantikan Usman bin Affan tidak disetujui oleh Muawiyah, sehingga Muawiyah melakukan berbagai cara untuk menghancurkan Ali bin Abi Thalib. Salah satunya adalah menyebarkan isu bahwa Ali lah dalang dari pembunuhan Usman. Dari isu ini, banyak kalangan yang mempercayainya, hingga akhirnya menyatakan perang terhadap Ali. Dalam hal ini, Ali kurang bersikap tegas dalam menghadapi peperangan tersebut. Tujuan perang ini adalah memaksa Ali untuk mengakui perbuatannya. Perang ini disebut perang jamal, karena pada waktu itu Aisyah mengendarai unta saat memimpin perang. Perang ini dimenangkan oleh pihak Ali bin Abi Thalib.         Kelompok Muawiya

PERKEMBANGAN PERADABAN BANI UMAYYAH I DAMASKUS

Proses Kodifikasi Hadis  Masa Khalifah Umar bin Abdul Aziz Pengumpulan dan penyempurnaan hadis terjadi pada masa khalifah ke-8 Bani Umayyah. Khalifah Umar bin Abdul Aziz menginstruksikan kepada gubernur Madinah untuk segera mengumumkan kepada masyarakat tentang gerakan perhimpunan dan penyempurnaan hadis. Kebijakan ini dilakukan karena hadis telah diselewengkan dan telah bercampur aduk dengan ucapan-ucapan israiliyat, hadis difungsikan untuk menguatkan kedudukan kelompok tertentu. Melihat fenomena ini para sahabat nabi dan beberapa tabi’in berangkat mencari dan menyeleksi hadis-hadis nabi. Imam-imam hadis berjuang dengan sungguh-sungguh dan istiqomah  dalam mencari dan melacak sebuah hadis. Dengan upaya keras dari para imam-imam hadis, maka jadilah kitab-kitab hadis yang sering kita baca sebagai rujukan. Proses Perkembangan Ilmu Pengetahuan Masa Bani Umayyah I Perkembangan ilmu pengetahuan masa Bani Umayyah meliputi 3 hal yaitu bidang Tarikh, Diniyah, dan filsafat. Bani Umayya